Melihat gerbong gerbong KRL yang berlalu melewati rel rel dihadapanku, pikiranku seakan dibawa kembali ke tahun tahun yang sudah lalu.
Tahun yang masih menjadikan ibukota sebagai setting utama banyak kejadian yang kurindu
Kota yang kejam tapi layak kenang dan menjadi penyumbang terbesar kerisauanku kala itu,beberapa tahun lalu.
Ketika yang dulu pernah singgah dengan canda tawanya malah membuatku tak tentu bila mengingatnya lagi.
Gerbong KRL saksi banyak cerita, pegangan yang tak sampai kugapai dan ada tangan perantara untukku berpegangan, terjepit di antara kerumunan orang yang sama sama berpeluh demi sesuap nasi dan sebongkah berlian, senyum lega ketika bisa masuk gerbong dengan usaha,banyak tawa dan emosi terkuras di tiap harinya.
Kini, yang dulu selalu ada tak lagi bisa kutemu
Jarak sudah terlalu jauh dalam hitungan kilometer
Pun juga dengan hati, kelu.
Sampai jumpa lagi Jakarta, selamat tinggal rindu
Dari aku
yang tak lagi kau temu