Hai Fita, apa kabarmu di alam sana?
Sudahkah kamu tenang setelah meninggalkan dunia?
Semoga tempat terbaik telah kaudapat di sisi- Nya
Surat ini memang tak akan pernah sampai dan terbaca olehmu yang jauh di sana
Aku hanya ingin mengingatmu dalam tulisan yang sederhana
Sudah sebelas tahun berlalu semenjak kau tiada
Hidup orang di sekitarmu terus berjalan
Rasanya baru kemarin aku mengenalmu, belajar dan berbincang tentang banyak hal
Kita bertemu di usia yang masih muda
kanak – kanak yang masih senang bermain dengan ceria
Aku yang berisik dan cerewet, dan kau yang pendiam dengan senyummu yang khas
Kita berada di kelas yang sama selama enam tahun lamanya
Kau tau semua cerita hidupku yang amat gembira, terpuruk, bangkit dan kembali ceria
Kau juga yang tak bosan mengajakku puasa Senin Kamis dan mengingatkanku tentang besar pahala bila mengerjakannya
Senyum ramah dan ekspresi wajah sumringahmu masih sangat kuingat
Hidupku yang seperti sinetron pun kausaksikan dengan cermat
Dalam salah satu bagian terburukku saat teman sekelas berlaku tak terpuji kau dengan senang hati membantuku memunguti barang – barangku yang berceceran di lantai dengan senyum hangat
Menenangkanku dan mengatakan akan ada pembalasan untuk hal jahat yang mereka perbuat
Aku tersenyum sambil menangis setiap kali teringat
Gadis manis yang setia memakai jepit rambut ungu itu telah pergi menghadapNya
Di usia yang masih belia, waktu smp tahun pertama
Di bulan Ramadhan kala itu yang seharusnya penuh gembira berubah duka
Untuk teman yang kini tak lagi bisa kujumpa
Semoga amal ibadah yang akan membawa kita di pertemuan selanjutnya
tertanda,
Anggi Restiana