Perjalanan dengan berjalan kaki yang jauh dalam kebersamaan
Rintik rintik hujan yang sempat memporak porandakan kesenangan canda tawa dan kesantaian berjalan
Muka – muka yang mulai kelelahan
Keringat bercucuran dan nafas yang semakin terengah saat jarak mulai jauh dari peradaban
Langkah terseok atau merangkak karena jalur yang licin tak karuan
Tawa sakit dan perih tapi geli karena bergelimpangan jatuh tergelincir
Canda tawa di sekeliling camp yang dipenuhi gemerutuk suara gigi karena kedinginan
Potong memotong bahan makanan dan masak bersama dengan canda ria
Aroma kopi yang menyeruak membaui seisi tenda
Dan candaan saling ejek yang satu dua kali menyakiti tapi membuat rindu saling menertawai
Ketinggian yang semakin menunjukkan sifat asli setiap peserta perjalanan
Summit attack yang selalu penuh cerita dalam setiap perjalanan berbeda
Kepuasan mencapai puncak dan foto alay ala kadarnya yang penuh gaya
Kulit gosong terbakar dan mengelupas pasca pendakian
Dislokasi lutut atau keseleo dan kecetit karena perjalanan jauh dan punggung pegal karena carrier berpuluh liter beratnya bergelayut manja di punggung
Cerita perjalanan yang selalu penuh warna, skandal dan bullyan yang menghibur di perjalanan
Aroma rumput dedaunan dan alam yang damai dari hiruk pikuk
Aku rindu semua tentang pendakian
Sudah 3 bulan, aku rindu mengajak kaki yang mulai manja ini menapak ketinggian
Semuanya, tentang perjalanan, gunung hutan dan kebersamaan dalam perjalanan
“ Now I see the secret of making the best person.
It’s to grow in the open air to eat and sleep with the earth.”