Day 6, Wed April 18th 2018
Bangun terlalu pagi karena mules, omg ini nyiksa banget apalagi dingin yang tidak bisa ditolerir. Tapi langit di Pangong Tso dini hari indah sekali. Pangong Tso yang dingin membuatku susah tidur semalaman. Agenda kami pagi ini adalah mampir ke Panggong Tso sebentar sebelum menuju Tso Moriri yang dingin. Ingat setting lokasi film 3 Idiots? Danau biru yang pemandangannya luar biasa itu ternyata berlokasi di India utara ini lho, Pangong Tso yang dingin tapi masya Allah cakepnya. Bahkan di sana ada tiga bangku yang menjadi setting film lengkap dengan scooternya juga. Kami berfoto foto formasi lengkap geng Nothern India, geng city trip dan geng IKMM, oh well don’t count the last one.
Waking up too early since my stomach hurts and it’s cold driving me nuts. The cold Pangong Tso making me unable to sleep well. But the sky view is gorgeous. Our today’s agenda is going to Pangong Tso before heading to the even colder Tso Moriri. Remember the location stetting from 3 Idiots Movie? The gorgeous blue lake or known as tso in Nothern India , the cold but gorgeous Pangong Tso masya Allah. Even there’s the spot of three seats they use for filmong and the scooter too. We took our complete formation of Nothern India group, city trip group and IKMM group but well don’t count the last one.
Hari ini kami seharusnya ke Tso Moriri lebih cepat, tapi drama perjalanan ini membuat kami menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan. Yang pertama, setengah jam setelah meninggalkan Pangong Tso melewati jalan pinggir danau yang berliku, mobil kami terjebak di antara salju. You know what, ternyata permukaan jalan salju ini php dikiranya itu jalan beneran taunya bawahnya arus kali kecil tapi ketutupan salju tebal. Stuck dan lapar, hayoloh mau gimana :” Kami turun membantu mencongkel congkel salju, menguruknya dengan pasir dan mengganjal dengan batu dengan harapan es segera mencair dan mobil bisa keluar dari himpitan es ini. Dorong mendorong sampai nafas tersengal sengal,dibantuk oleh warga lokal yang akhirnya menyerah dan meninggalkan kami semua, sampai pertolongan terakhir akhirnya datang, senior driver Travel Himalaya. Driver kami Sonam hanya seorang diri membawa kami, bayangin coy sendirian. It will be better kalau travel agent nya menyediakan dua guide in case something like this happen.
Today we’re supposed to go to Tso Moriri earlier but the drama of the trip makes us spend extra time. First thing happened after we leave Pangong Tso across the snowy and icy road, our car being stuck in it. You know what, we pass the wrong path on the icy road but turns out it’s just camouflage and there’s small water stream under our road. Stuck and starving what to do omg :” We get down to do anything, burry the ice with sand, try breaking the ice in hope our car could get out from this mess. We push and push the car till our breath was panting, local Ladakh people also help us but they left us and finally our savior come, a senior driver from Travel Himalaya. Our driver Sonam is our only guide to bring us all going around, imagine something bad happen it could be worse. The travel agent should manage at least two people on going to trip like this to bring a group.
Dan alhamdulillah wasyukurilah setelah tiga jam kami akhirnya bisa melanjutkan perjalanan. Perjalanan di Ladakh ini memang luar biasa, rute jalan dan medan yang kami lewati ga hentinya membuatku berdecak kagum. Belum selesai mengambil nafas setelah terjebak es tadi, jalan yang kami lewati longsor. Jadilah kami turun dan mengangkat bebatuan gunung ini untuk bisa lewat. Luar biasa sekali sodara sodara. Perjalanan kami selanjutnya melewati gurun pasir dan terjebak lagi, ya Allah another drama. Kami menyingkir dari mobil sementara Sonam menyalakan mesin dan berusaha keluar dari pasir.
And alhamdulillah after three hours being stuck we could continue our trip. The Leh Ladakh trip we have is way awesome, the route and even roads we gotta pass couldn’t stop me being amazed. Not yet having relaxed of being stuck before, there’s rockslides on the road we’re passing. We move the stones that blocking our way so we can move again. Incredible journey guys! Another road we’re crossing and our car got stuck on the sand then, ya Lord another drama. We make a distance with the car so Sonam could drive it and get out of the sand.
Pemandangan yang kami lihat sepanjang gurun ini juga luar biasa, hewan hewan macam di gurun pasir dan wilayah yang mirip mirip dengan Africa ini sungguh luar biasa. Biarpun lelah tapi bahagia. Malam ini kami menginap di Goose Homestay, yaitu rumah penduduk lokal. Sambil makan malam dan ngeteh, kami mengobrol dan menghangatkan diri. Sekalian buka praktik pijat bisa nih, kali ini yang jadi pasienku Mas Bayu dan Wildan yang tumbang. LOL! Having a chatty night even after the meal and enjoying the cold night before the electricity turned off.
The view we’re seeing along the desert is awesome, the animals look alike African desert animals are cool. Can’t stop being amazed by what I see. Eventhough we’re tired but happy. We sleep in Goose Homestay tonight, in the local house. While enjoying our dinner, we chat a lot and warm our bodies. I should open up some massages services then since I massage the member of our group who falls sick, now it’s Wildan and Mas Bayu. LOL! Having a chatty night even after the meal and enjoying the cold night before the electricity turned off.
Day 7, Thursday April 19th 2018
Lagi lagi terbangun karena mules, hampir kesandung tripodnya Wildan dan kemudian terpana melihat keindahan ciptaan Tuhan, langit bertabur bintang di tengah dinginnya suhu di Kurzok. Subhanallah! Kami bersiap untuk meninggalkan guest house setelah sarapan dan packing barang – barang kami. Bye bye Jimme, bayi lucu yang menghibur kami dengan kelucuannya dari semalam. Perjalanan kami hari ini menuju Leh cukup jauh, perkiraan sih kami sampai sore hari. Well, seperti biasa kami berhenti ketika waktu makan siang. Dan ketakutan karena banyak anjing liar segede kambing menuju kami, seperti biasa aku sih yang penakut dan parnoan.
Again waking up due to this stomachace, almost fall down when I tripping over Wildan’s tripod and stunned to see the beauty of God’s creation, sky full of stars in the coldness of Kurzok. Subhanallah! We’re ready to leave the guest house after breakfast and pack our things. Bye bye Jimme, the cute baby who entertain us the whole stay. Our way to Leh is quite far, we’ll be arriving in afternoon. Well, we stop for lunch just like the other day. And my fear of seeing the big dogs omg still last.
Sampai Leh sore hari, Mas Bayu yang katanya sakit langsung sehat ketika belanja. Wek pikir perempuan doang yang sehat kalau belanja, laki juga ternyata ya. Gabung bareng Mas Try dan akhirnya ketemu yang lain setelah sibuk milih ini itu. Nasib nasib, ga bisa tarik tunai dan Credit Card ga bisa dipakai transaksi ya akhirnya ngebon lagi. Nggik nggik, sedih amat sih trip ini. Ya emang!
We arrive in Leh on afternoon, Mas Bayu who was sick before completely get healed when shopping. I thought it’s just women thing, men too. We walk around with other members of our group after looking for souvenirs. Poor me, couldn’t take cash and the Credit Card couldn’t be used. Nggik nggik how sad your trip is.
Hostel kami terakhir yang terbaik dan ternyaman, Adus Eternal House namanya, coba dari kemarin awal di sini, Wi Fi kencang, makanan enak, nyaman dan ada heater. Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan kisanak? :” Makan malam dan jadi yang terakhir mandi, ngemil kuaci di kamar sebelah dan ngobrol sampai tengah malam heart to heart sih katanya tapi gak into your heart akhirnya. Oposih nggi. Well,malam ini ada yang tidur cepat, ada yang masih haha hehe sambil ngemil, ada yang kepikiran kerjaan, ada juga yang sibuk dengan kameranya, before separating ways.
Our last hostel but the comfiest, Adus Eternal House, If only we stay here since the first time arriving, fast Wi-Fi, tasty food and even there’s heater in each room. Which favor of your Lord will you deny? :” The last time having dinner together, me being the last to take a bath, eating sunflower seed and talking all night long with these guys heart to heart, not really I think. Well that night, somebody’s sleeping first, some people still talking while snacking, somebody’s still thinking of his work, somebody’s being so busy with the camera, before separating ways.
Adios!
Travelanggi