Namanya Danau Taman Hidup, tapi aku sengaja menyebutnya Danau Teman Hidup. Menemukan danau ini butuh berhari hari perjalanan dan camp, bukannya lebay tapi begitulah adanya. Konon katanya danau ini indah saat tak berselimut kabut seperti saat kami datangi. Di tempat ini rusa, monyet dan berbagai jenis binatang sering datang untuk minum, tapi tak kami temui sesuai harap Hanya suara monyet monyet berkelahi yang tak kami temui wujudnya di sana, kabut pun mulai turun ketika kami sampai. Sudah hampir enam bulan lamanya kaki ini tak menempuh perjalanan jauh berjalan mendaki dan gembira saat tiba waktunya masak bersama dan makan. Sudah sekian waktu lamanya sejak pendakian Argopuro berlalu, belum ada perjalanan yang benar – benar jauh setelah itu. Ingat kala itu, spot di Danau Teman Hidup adalah saksi praktik teori survival yang diajarkan kala diklat kami praktekkan dengan sukses, berbekal remah – remah bahan sisa tepung dan bumbu yang ada kami berusaha membuat cilok (awalnya) dan gagal. Jadilah kami makan adonan tepung goreng tak karuan yang dicocol sambal kacang. Hahaha
lelahnya perjalanan terobati setelah sampai
danau teman hidup..
selfie pake tripod biar gaul |
We’re a group of volunteers and opening
a new scheme inside our community. Your website provided us with valuable information to
operate on. You’ve done a formidable job and our entire community will likely be
thankful to you.