Dua hari terakhir liburan Natal aku memutuskan ke Samarinda sendirian pada akhirnya, daripada daripada di kosan sendirian betapa menyedihkan. Berangkatlah aku ke bandara setelah muter muter cari kado dianter mas Gacan. Off to Samarinda, first timer naik Kangaroo travel. Hmm sebenarnya harga travel untuk kota yang jaraknya sekitar tiga jam ini lumayan mahal, 135k untuk jarak sepersekian kilometer. Setelah tiga jam terombang ambing di perjalanan sampailah aku di ibukotanya Kalimantan Timur, ciyee sampai Samarinda. Panas? Iya. Berdebu? Banget. Bahkan kata orang Samarinda sendiri pun kotanya tak lebih bersih dari Balikpapan yang kini kutinggali.
Islamic Center of Samarinda
Samarinda tak terlalu banyak menawarkan tujuan wisata, paling hanya Islamic centernya yang berbentuk seperti Hagia Sophia di Istanbul sana dan pemandangan Sungai Mahakam di depan mata. Rencana ku ke Samarinda adalah mengunjungi newly born baby nya Mbak Fania dan Mas Fahmi, dedek Hashif. Duh dek lucu banget udah sekian bulan aja makin tumbuh, kayanya baru kemarin kenal sama emaknya dan masih empat bulan usia kandungannya.
Bermalam di rumah dedek bayi dan sedikit ngerepoti hehehe akhirnya hari Minggunya aku pulang. Dadah dedek Hashif, kunjungan ke depan semoga ga sendirian ya :p
visiting this pregnant mom~
Mampir ke rumah temen sekelas DTSD, si bumil yang lagi dipingit ndak boleh ke mana – mana, ngobrol ngalor ngidul sampe sore ndak kerasa. Alhamdulillah ya pergi ke Samarinda ada hikmahnya, kan lumayan nambah silaturahmi, walaupun kering berdebu dan panas terik, pulang nenteng sekeresek jengkol ketan siap pulang ke Balikpapan.
See you again ibukota nya Kaltim ~
Aku pulang..
Very quickly this site is going to be famous among all blogging
and site-building users, on account of it’s fastidious articles or reviews