Long weekend di Balikpapan, sayang rasanya kalau hanya dihabiskan bermalas malasan di kosan. Ditambah libur empat hari ini akan lebih berfaedah jika dihabiskan untuk kegiatan yang lebih berkesan. Berbekal Google Maps dan cemilan, aku dan teman teman kantor bergegas menuju Bukit Batu Dinding selepas subuh pada Sabtu 23 Desember 2017 lalu . Kami naik mobil hingga pelataran parkiran pos awal menuju bukit. Kami meninggalkan kota menuju Batu Dinding berada di kilometer 55 jalan poros Balikpapan – Samarinda, sedangkan lokasi objek wisatanya masih 8 kilometer dari gerbang masuk. Jalan tanah dan berbatu akan semakin menyulitkan andaikan kita datang ketika hujan, syukurlah hari itu cerah jalan kaki sekitar 4 kilometer tidak terasa menyiksa bagiku hahaha ampun. Sebenarnya lokasi ini lebih bagus lagi untuk menyaksikan sunrise sayang sekali nda sempat, cess. Kami datang selepas subuh dan matahari sudah terbit ketika kami sedang trekking. Yowisben, yang penting kami masih bisa menikmati pemandangan yang indah dari ketinggian bukit Batu Dinding ini.
Kami parkir di pos depan karena menggunakan mobil, jalan yang ditempuh dari gerbang masuk awal adalah 2 kilometer jalan bersemen dan 6 kilometer berikutnya berbatu dan tanah. Untuk yang jarang olahraga ataupun belum pernah trekking sebaiknya siapkan stamina daripada kecapekan selama perjalanan. Dan jangan lupa siapkan cemilan serta air minum untuk bekal perjalanan. Bagi yang lupa membawa minum atau cemilan, di bawah lokasi Batu Dinding persis terdapat sebuah warung yang bisa dijadikan tempat rehat sebentar sekedar ngopi ngopi dan makan mie instan. Lumayan kami diberi pisang setandan, buat bekal pulang. Nggak setandan sih sebenarnya, selirang kalau bahasa Jawanya.
Bukit Batu Dinding ini masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bukit Soeharto dan sebenarnya masuk kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara, tetapi lebih dikenal Bukit Batu Dinding Balikpapan karena areanya lebih dekat dan mudah dijangkau dari Kota Balikpapan. Jarak tempunya satu jam dari pusat kota dan ditambah satu jam trekking bisa lebih cepat atau lambat tergantung tempo kita berjalan. Dari puncak Batu Dinding, pemandangan hutan hujan Kalimantan bisa kita saksikan, apalagi waktu pagi dan masih terlihat kabut kabut tipis, nyess rasanya. Untuk yang akan melakukan foto pre wedding lokasi ini juga menjadi favorit karena pemandangannya. Sayang sekali bebatuan di sekitar ternoda tangan tangan alay nggrathil yang mencoret coret dan sebagian ada yang nyampah. Sumpah ndeso tenan ndes, kalau ga bisa bantu merawat paling enggak singkirkan tanganmu dari hal hal merusak deh gws -___-‘
Bagi yang mau berkunjung ke Batu Dinding jangan lupa datang pagi, bawa bekal dan jangan nyampah ya guys. Keep our environment clean and green, cheers!
Travelanggi