Bulan Ramadhan memasuki sepuluh hari terakhir, belum ada satu trip pun mampir ke agendaku setelah sekian waktu. Dan akhirnya sebelum bulan puasa ini berakhir, tawaran rafting di musim kering itu datang. Dari peserta yang tadinya banyak dan akhirnya mreteli menyisakan empat orang saja, rafting di musim kering ini pun kami lakukan. Walaupun sebenarnya nyaris batal juga sih, akhirnya kita rafting dengan paket biasa, ekonomis lah ya pesertanya tinggal berempat ini. Aku, Logi, Nedi dan Cupang tetap rafting walaupun ini bulan puasa.
Karena kamera go pro tak ada, kami membawa hp untuk sekedar selfie di atas perahu, dan dititipkan bapak operatornya hahaha. Lumayan lah dapet beberapa foto biarpun nggak ada foto di jeram. Keadaan sungai yang debitnya turun drastis adalah salah satu faktor yang bikin capek, ya arusnya tenang gitu mau ga mau dayung terus deh. No problemo, pokoke rafting di musim kemarau udah dicobain.
Naik ke bagian depan perahu adalah hal yang paling seru, untung musim kemarau jadi ga serem serem amat kalo jatuh. Paling juga kena batu lecet – lecet. Bagi peserta yang tak sempat jatuh dari perahu, bagian paling seru adalah ngetawain temen yang jatuh. That’s how we have fun today! Cupang kecemplung pas di jeram dan kami malah sibuk menertawakan. Jahat nggak jahat ya :v
Siang menjelang, rafting selesai, beberes, waktunyaaa pulaang. Satu trip bareng anak STAPALA sudah selesai dilakukan. See ya on another trip, tapi tergantung penempatan hehehe